1.
Pengertian Display.
Menata
barang dagangan dikenal dengan banyak istilah diantaranya yaitu : display,
visual merchandising, merchandise presentation dan lain sebagainya.
Sedangkan
pengertian display dapat dilihat sebagai berikut:
Ngadiman
(2008 : 329) menyatakan bahwa Display: tata letak barang dengan memperhatikan
unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan agar
terkesan menarik dan mengarahkan konsumen untuk melihat, mendorong, dan
memutuskan untuk membeli.
Kegiatan
menata / menyusun barang dagangan dengan menggunakan media / alat (Fixture) dan
kaidah – kaidah tertentu, agar barang dagangan dapat di komunikasikan / di
informasikan dengan jelas dan menarik kepada konsumen
Suatu cara
penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu
dengan tujuan untuk menarik minat konsumen.
William
J.Shultz, menyatakan “Display consist of simulating customers attention and
interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize
the store, through direct visual appeal”. Display adalah suatu cara mendorong
perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan
membeli melalui daya tarik penglihatan langsung ( direct visual appeal ).
Menurut
Buchari Alma (2004:189) adalah sebagai berikut “ Display ialah keinginan
membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang, tapi didorong oleh
penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.”
2.
Pentingnya
Penataan Barang Dagangan (Display)
Mengapa
Perlu Penataan Barang ? Salah satu alasannya adalah karena jumlah pencapaian
penjualan mencerminkan dampak dari program penataan barang yang kita lakukan.
Kita harus yakin bahwa dengan penataan barang yang baik ( terencana –
terorganisir, kreatif, informatif dan komunikatif ) maka akan menghasilkan
penjualan yang maksimal, dengan penataan barang yang baik, memudahkan konsumen
menentukan barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam
berbelanja.
3.
Jenis-jenis Display.
Secara
umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.
Window
display
Window
display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan
usaha atau mmajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol,
dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase. Tujuan window display
adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang
dagangan.window display hanya memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan
saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih
mudah. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia dipersilahkan untuk
masuk lebih memperjelas pengamatannya.
Fungsi window display adalah:
· Untuk menarik perhatian konsumen
· Memancing perhatian terhadap barang
barang yang dijual di toko
· Menimbulkan impulse buying ( dorongan
seketika)
· Menimbulkan daya tarikterhadap
keseluruhan suasana toko
· Menyatakan kualitas barang yang baik
dan ciri khas toko tersebut
2. Interior Display
Interior
display adalah pemajangan barang dagangan di dalam toko. Interior display
banyak dipergunakan untuk barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Interior display terdiri dari :
a) Open Interior Display
Adalah
penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan
secara terbuka sehingga konsumen dapat melihat, dan mengamati tanpa bantuan
petugas penjualan (pramuniaga), misalnya self display, island display
(barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga
menyerupai pulau-pulau).
Kelebihan
dari open interior display antara lain;
1) Barang dagangan dapat dijual dengan cepat
(fast moving)
2) Pemilik toko dengan mudah mengadakan
perubahan susunan display apabila sewaktu waktu diperlukan.
3) Alat alat yang dipakai untuk mendisplay
barang barang relatif sederhana,
Secara
umum syarat barang barang yang dapat di display dengan system open interior
adalah:
1) Barang barang yang lama lakunya (slow
moving)
2) Barang barang yang ingin cepat habis
terjual (fast moving)
3) Barang barang yang dibeli atas dorongan
kata hati (impulse buying)
b) Close Interior Display
Adalah
penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan dalam
tempat tertentu, sehingga konsumen hanya dapat mengamati saja. Bila konsumen
ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk
mengambilkannya.
3. Architectural display
yaitu
menata gambar yang menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang
diperdagangkan, misalnya ruang tamu, mebeleur, bed set di kamar tidur.
4. Store sign and decoration
Merupakan
simbul, tanda, poster, lambang, gambar, dan semboyan yang diletakkan diatas
meja atau digantung dalam ruangan toko, store sign digunakan untuk memberi arah
kepada calon pembeli ke arah barang dagangan dan memberi informasinya mengenai
kegunaan barang tersebut, decoration pada umumnya digunakan dalam acara acara
khusus ,sepoerti pada hari raya, natal dan menyambut tahun baru.
5. Dealer display
Dealer
display merupakan simbol, petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang
dibuat oleh produsen, simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan
kepada pramuniaga agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak
benar.
Eksterior Display
Eksterior
display adalah pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar kegiatan
usaha yang biasa digunakan. Pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk
promosi barang, pengenalan produk baru, penjualan istimewa seperti cuci gudang,
discount dan sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini
kurang optimal karena kelemahan faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang dan
sebagainya. Intinya, eksterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi
penjualan tertentu.
Fungsi
Eksterior display adalah;
1) Memperkenalkan produk denngan cepat dan
ekonomis
2) Membantu mengkoordinir advertising dan
merchandising
3) Membangun hubungan yang baik dengan
masyarakat,seperti pada waktu Hari Raya ,ulang tahun dan sebagainya
4) Mendistribusikan barang ke konsumen
dengan cepat.
6. Solari display
Solari
display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Depaertement Store sebagai
daya tarik bagi konsumen setelah masuk kedalam toko, misalnya pakaian yang
digunakan oleh boneka model (menequin). Baik dengan open interior display,
maupun dengan closed interior display, barang dagangan itu perlu diatur,
ditata, disusun sedemikian rupa, agar para konsumen atau para pelanggan dapat
tertarik dan berminat mau membelinya. Banyak cara yang dilakukan para pengusaha
untuk memikat, merangsang agar barang dagangannya banyak diminati, disenangi
para konsumen dan para pelanggan. Salah satu cara untuk memajukan barang
dagangannya, diantaranya dengan ikut serta menyelenggarakan pameran. Pameran
(exhibition) adalah salah satu cara promosi barang dagangan dengan melalui
pameran khusus.
4.
Tujuan dan Fungsi Penataan Produk
Display
produk merupakan suatu promosi yang sangat mempengaruhi daya tarik dan minat
pelanggan untuk membeli sebuah produk disebuah toko. Penataan produk
memiliki tujuan, yaitu:
1. Attention and interest
Attention
and interest artinya menarik perhatian pembeli dengan cara menggunakan
warna-warna, lampu-lampu dan sebagainya.
2. Desire and action customer
Desire and
action costumer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang
dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan
pembelian. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional terhadap sekilas
pandang. Desain produk yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun
kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko tersebut.
Selain
tujuan yang telah diterangkan di atas penataan produk juga memiliki beberapa
fungsi, yaitu :
a. Menciptakan citra niaga/store image
b. Meningkatkan pembeli
c. Memperkenalkan barang baru
d. Meningkatkan keuntungan.
5.
Klasifikasi Produk Dalam Display
Makna
produk,menurut J.Santon,adalah suatu sifat yang kompleks,baik dapat di raba
maupun tidak dapat di raba,termasuk bungkus,warna,harga,prestise perusahaan dan
pengecer,serta pelayanan perusahaan yang di terima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhannya. Barang barang tersebut di kelompokkan menjadi dua
yaitu:
a. Kelompok barang berdasarkan kepuasan dan
kesejahteraan konsumen jangka panjang.
Solutary
product(barang yang bermanfaat), Solutary product yaitu barang-barang yang mempunyai
daya tarik sangat rendah tapi bermanfaat sangat tinggi pada konsumen dalam
jangka panjang.contoh:detergen dengan fosfat yang sangat rendah.
b. Deficient product(barang yang kurang
sempurna),
Deficient
product yaitu barang – barang yang tidak mempunyai manfaat tinggi tetapi tetap
mempunyai manfaat bagi konsumen. Contoh : obat-obatan yang rasanya pahit tetapi
tetap manjur mengobati penyakit.
c. Pressing
product ( barang yang sifatnya menyenangkan )
Pressing
product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan pada si pembeli
akan tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut.
Contoh : rokok, minuman keras dll.
d. Desirable product ( barang yang sangat
diperlukan)
Desirable
product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh: makanan dan minuman yang bergizi.
6.
Syarat – syarat Penataan Produk ( Display )
Menyusun
barang dagangan juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya,
karena ini merupakan kesan pertama dari pengunjung toko tersebut, oleh karena
itu barang-barang dagangan yang dipajang didalam ruangan toko maupun di etalase
harus ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi
setiap orang terutama calon pembeli.dan untuk melihat dan memegang barang
dagangan yang kita pajang .Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
para peritel dalam melakukan display, yang seharusnya mengacu pada “logika”
konsumen. Logika konsumen dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliputi
cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang
mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko. Sebagai
contoh, kebanyakan konsumen yang hal pengaturan display secara keseluruhan,
misal, dalam mensiasati display produk-produk impulse agar lebih efektif.
Pengaturan display yang logis menuju pada keinginan pembeli untuk mengambil
barang dengan mempertimbangkan :
Ø Produk yang tepat ( cocok )
Ø Tempat yang benar
Ø Saat yang pas
Ø Susunan yang memikat
Ø Harga yang menarik.
Syarat
Display Yang Baik
Disamping
mengacu pada logika konsumen dalam menjalan kanaktivitas display, para peritel
juga harus memperhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat
dalam mewujudkan display yang baik,
yaitu;
a. Display harus bersih dan rapi. Kerapian
dan kebersihan barabg maupun tempat pajang sangat penting untuk menarik minatt
pembeli supaya bersedia untuk melihat dari dekat produk yang ditawarkan.
b. Display harus mampu membuat barang-barang
yang di pajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga
hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas
display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan menjadi
sia – sia.
c. Display harus memperhatikan aspek
keamanan,baik keamanan bagi pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan,
maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko,berkaitan
dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan
barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. barang-barang yang mahal,
terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase.
barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada
shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cidera bagi pengunjung
(terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
d. Display yang dilakukan oleh peritel harus
informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu
seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis point of
purchase (POP) materials yang lain.
e. Display harus terlihat menarik dan
member kesan yang berbeda pada pengunjung toko. Menarik mencangkup perpaduan
warna, bentuk kemasan, kegunaan barang, serta adanya tema atau tujuan yang pada
akhirnya bermuara pada suasa belanja pengunjung.
7.
SOP ( Standart Operating Procedure) Penataan Produk Dari
Suatu Perusahaan
SOP
penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk
yang dijadikan acuan (standart) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen
untuk keputusan membeli. Perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk menata
produk antara lain :
a. Labelling, dilakukan untuk membantu
memperlancar operasional dalam memproduksi suatu barang. Ketentuan label memuat
informasi tentang : tanggal receiving, kode barang ,kode supplier, bar code,
harga jual (tidak selalu ada), memeriksa kesesuaian antara brand (merk)
,article (type),size(ukuran)
b. Penggunaan ruangan
Ø Kategori produk : terdiri atas berbagai macam
penggolongan produk .
Ø Ukuran kemasan : dalam pen-display-an harus
memperhatikan factor keamanan apabila produk itu riskan atau mudah bocor.
Hal-hal
yang harus dilakukan dan dijalankan dalam penataan produk :
Ø Produk ditempatkan dalam kategorinya
Ø Facing /jumlah tier produk sesuai dengan
market share
Ø Pengaturan secara horizontal atau vertical
untuk masing-masing jenis brand.
Ø Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu
lintas pengunjung .
Ø Rotasi produk
FIFO (First In First Out) artinya dalam persediaan barang produk yang
pertama masuk ,barang itulah yang pertama dikeluarkan ,perhatikan expire
date-nya.
Ada lima
cara pen-Display-an sebagai contoh pedoman penataan produk, antara lain:
Ø Letakkan barang sesuai ukuran besar atau
berkesan berat di bawah dan barang ukuran kecil berkesan lebih ringan di atas.
Ø Usahakan untuk memperoleh tinggi barang yang
sama
Ø Facing suatu produk menghadap ke depan
Ø Usahakan tinggi tiap jalur sama (top sky
line)
Ø Gunakan eye technique cathing dan colour
breaking , yang mempunyai tujuan memajangkan barang agar ada perhatian dari
konsumen .
Pen-display-an
yang baik ,teliti, dan teratur, akan memberikan lima kemudahan yang baik bagi
konsumen maupun pihak perusahaan yaitu:
· Mudah dimengerti
· Mudah dilihat
· Mudah memilih
· Mudah diambil dan diletakkan kembali
dan
· Mudah dirapikan
Selain itu
display juga memiliki beberpa manfaat yaitu:
· Meningkatkan penjualan
· Meningkatkan store image
· Meminimum out of stock( barang yang
kosong),
· Mengidentifikasi laku tidaknya suatu
produk.
a. Peralatan Display,alat yang digunakandalam
jangka waktu yang lama.
1) Cold
room chiller, suatu ruangan yang mempuyai pengaturan suhu dingin untuk
penyimpanan daging, sayur dan buah.
2) Show
case Chiller adalah tempat pendisplayan yang mempunyai pengaturan suhu dingin
untuk men-display daging, sayur, dan buah.
3) Mesin
Ice Flate, adalah mesin untuk pembuatan es batu kecil-kecil
4) Mesin
Potong Daging, adalah mesin untuk menggiling dagig agar daging berukurab bualat
panjang atau seperti daging cerca padat.
5)Timbangan
Digital, adalah timbangan elektrik yang memberikan report berat beban lebih
akurat.
6)
Chiller, adalah rak panajng yang dingin dan berfungsi untuk menaruh buah-buahan
7) COC
(check Out Conuter ), adalah rak yang diletakkan dekat kassa berfungsi untuk
menaruh barang-barang yang berukuran kecil.
8)Acrillic,
adalah kotak yang diletakan dikassa untuk menaruh rokok.
9)
Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang
secara utuh.
10) Frozen
Island, sarana panjang untuk produk beku, ice cream. Checked nagged, sayuran
dsb
11)
Wagon,boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon
12) Single
Hook, berupa gantungan, biasanya untuk pemajangan produk yang bobotnya ringan.
13)
Hambalan, kayu yang letakanya dibawah sebagai dasar untuk peralatan display
14) End
Gondola,gondola akhir yang paling ujung, pada swalayan tertentu end gondola
dapat disewakan.
b.
Perlengkapan Display, alat yang digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
1) SKU,
keterangan yang menunjukkan nama produkm harga, nomor PLU produk. SKU adlah
nomor koden item barang apabila di scan dengan menggunkan mesin BHT (infra
merah) kodenya akan ter input dan tersinkronisasi dengan mesin upload maka akan
tercetak price card item barang tersebut, di kasir akan tercetak struk
pembelian.
2) Bay
yaitu susunan pemajangan produk dirak satu barik ke bawah
3) Tier
yaitu barisan pemajangan produk ke belakang, pemajangan dalam satu rak biasanya
terdiri terdiri atas beberapa tier.
4) Face,
yaitu pemajangan produk tampak muka harus menghadap ke depan, jangan terbalik,
miring dsb.
5) POP
(PointOf Purchase) yaitu keterangan mengenai nama produk, harga ataupun sarana
bantu promosi penjualan.
6) Floor display
, yaitu pemajangan pada lantai
7) PLU (
Price Look up Unit), yaitu nomor identitas barang yang berfungsi untuk
pencatatan komputerisasi.
8)
Piramid, yaitu hambalan yang terdiri atas dua tingakat untuk pemajangan floor
display.
9) Encape,
rak dismaping gondola
10)
Skylinebatas dari pemajangan barang dari gondola yang paling atas barang
tersebut harus rata.
11) Clip
Strip, adalah pajangan barang dari setiap du arak gondola yang digantung.
12) One
Finger, penempatan barang dari bibir shelving gondola.
13) Two
Finger, adalah batas paling atas penempatan suatu barang di plafon rak(jangan
menyentuh)
14)
Dancing up, pemajangan barang pada lorong-lorong gondola.
15)
Spreading, penyebaran barang-barang jangan sampai tertumpuk disuatu tempat.
c. Macam-Macam Label
1. Brand
Label memuat merk, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam
kemasan produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat
mebedakan suatu produk dengan produk lainnya.
2.
Descriptive Label, label ini memberikan informasi mengenai bahan baku baku,
presentase kandungan, nilai kalori/gizi, cara penggunaan/ konsumsi, tanggal
kadaluarsa dll.
3. Grade
Label, mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa terdiri dari huruf, angka
atau metode lainnya untuk menunjukkan tingkat kualitas dari produk itu sendiri.
F. Layout
Layout (tata letak), adalah
pemetaan area yang dirancang sebagai tempat menjual suatu produk untuk membantu
konsumen dalam berbelanja dan pencarian barang barang yang akan dibeli.
a.
Bentuk-bentuk Layout
1. Grid
(baris dan kolom), adalah rancangan tata letak toko yang menekankan pada
manfaat orang. Tata letak ini banyak digunakan oleh supermarket.
Kelebihan
:
1.meningkatkan
kemudahan aliran pembeli dalam toko.
2.memberikan
rasio tertinggi penjualam per ruang yang tidak digunakan untuk penjualan.
3.mempermudah
pembeli dalam mendatangi semua bagian toko.
4.Memperjelas
koordinasi antar departemen.
2. Maze
(simpang siur), adalah rancangan tata letak toko yang dikembangkan untuk
menoptimalkan hubungan antar departemen. Bentuk ini banyak digunakan oleh Toko
Serba Ada, dengan tujuan mendorong adanya pembelian mendadak.
Kelemahan
:
1.bentuk
ini berpotensi untuk membingunkan pengunjung.
2.membuat
pembeli enggan melakukan pembelian karena membutuhkan banyak energy.
3. Special
(kekhususan), adalah rancangan tata letak toko yang memberi kesan akrab dengan
pengunjung toko, namun membutuhkan jumlah tenaga kerja yang terbanyak
4. Free
Flow (bebas), adalah rancangan tata letak toko yang bersifat bebas.
Kelebihan
: dapat menonjolkan kelebihan-kelebihan barang yang dijual dan bersifat
fleksibel.
Kelemahan : cenderung
dominan dan menurunkan kemungkinan dilihatnya barang sedapat mungkin, karena
tingkat kemudahan pembeli dapat melewati semua area toko, semakin berkurang
Demikianlah artikel yang saya buat semoga bernanfaat. :):):)